Breaking News

Potensi Risiko Global dari Impor Cacar Monyet

Dalam sebuah penelitian baru-baru ini yang diposting ke server medRxiv*, tim peneliti membuat hipotesis berbagai skenario pembatasan perjalanan untuk memperkirakan potensi risiko global impor virus monkeypox (MPXV).

Latar belakang

World Health Organization (WHO) mendeklarasikan MPXV sebagai darurat kesehatan masyarakat global pada 23 Juli 2022. Sebelumnya, MPXV tidak dianggap menular sebelum timbulnya gejala; namun, beberapa laporan kasus telah mengidentifikasi infeksi MPXV tanpa gejala yang meningkatkan kekhawatiran wabah multi-negara. Yang lebih mengkhawatirkan adalah waktu inkubasi rata-rata MPXV hampir 8,5 hari, dalam beberapa kasus, hingga 21 hari, tetapi itu masih memudahkan impor insidentalnya.

Selanjutnya, penghentian vaksinasi cacar secara global pada 1980-an, yang dianggap efektif melawan MPXV juga sekarang meningkatkan kerentanan terhadap MPXV. Semua negara berisiko tinggi mengimpor MPXV karena jaringan perjalanan global. Wabah MPXV 2022 dimulai di Inggris (UK) karena impor MPXV dari Nigeria.

Per 4 September 2022, Amerika Serikat (AS), Brasil, Inggris, Spanyol, dan Prancis memiliki jumlah keseluruhan kasus MPXV tertinggi. Meskipun bukan penyakit menular seksual, penyakit ini secara unik menyebar di negara-negara ini melalui laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL). Sekarang perjalanan maskapai kembali ke tingkat penyakit pra-coronavirus 2019 (COVID-19), International Air Transport Association (IATA) memperkirakan volume penumpang udara menjadi 69% lebih banyak daripada tahun 2019. Ada kemungkinan para pelancong ini secara tidak sengaja melintasi perbatasan dengan infeksi MPXV.

Sebelumnya, para peneliti telah menggunakan pemodelan matematis untuk mensimulasikan jaringan transportasi maskapai yang tiba dari Wuhan, China, dari mana pandemi COVID-19 dimulai, dan mengukur dampak pembatasan perjalanan terhadap risiko impor.

Tentang studi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model matematika yang mirip dengan yang digunakan selama pandemi COVID-19 untuk memperkirakan risiko impor MPXV. Mereka menggunakan sumber data publik untuk mengumpulkan data volume penumpang dari 1680 bandara di 176 negara yang melaporkan kasus MPXV yang dikonfirmasi.

Para peneliti memperkirakan passenger volume (PV) di pesawat berdasarkan jumlah maksimum kursi di pesawat itu. Selanjutnya, mereka menggunakan jaringan maskapai penerbangan untuk menentukan jarak efektif, yaitu jarak minimum di antara semua jalur yang mungkin dihitung untuk panjang jalur berbobot PV dan derajat setiap node yang sesuai dengan satu bandara.

Khususnya, jarak efektif bekerja dengan asumsi bahwa MPXV mulai menyebar dari Inggris. Namun, tim juga melakukan analisis sensitivitas menggunakan indeks sentralitas kedekatan pada jaringan maskapai untuk menilai daya tarik bandara dalam model dari sudut pandang PV, bukan jarak efektif.

Selanjutnya peneliti memperkirakan risiko impor berdasarkan pola pergerakan penduduk domestik dan global dengan menggunakan teknik analisis survival dimana fungsi hazard merupakan fungsi jarak efektif. Mereka mengalikan PV dengan 0,93 untuk memperkirakan perjalanan domestik dan 0,69 untuk perjalanan internasional.

Untuk mempelajari pembatasan perjalanan, para peneliti memilih skenario yang mengurangi volume penumpang dari/ke negara dengan kasus MPXV yang terdeteksi. Demikian juga, mereka berfokus pada skenario yang meningkatkan atau menurunkan volume penumpang global relatif terhadap volume tinggi dan rendah yang diamati masing-masing pada 2019 dan 2021, terlepas dari kasus MPXV.

Temuan studi

Pada volume penerbangan yang sama seperti tahun 2022, risiko impor MPXV diperkirakan akan besar di beberapa lokasi pada tanggal 31 Desember 2022. Terlepas dari jarak dari London, Inggris, lokasi dengan PV besar dan penerbangan yang terhubung erat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengimpor MPXV.

Pengurangan PV sebesar 50% atau 90% dari atau ke negara-negara yang telah mengimpor MPXV tidak banyak mengubah risiko impor MPXV. Derajat PV berpengaruh nonlinier terhadap pengurangan risiko impor MPXV karena konektivitas antar setiap jaringan bandara juga mempengaruhi ukuran pengurangan volume yang optimal. Pengurangan PV untuk meminimalkan risiko impor MPXV mungkin bukan strategi yang efisien untuk membuat rekomendasi praktis terkait pembatasan perjalanan.

Kesimpulan

Model studi tidak dapat secara efektif menangkap dinamika kompleks penularan penyakit global. Namun, itu menunjukkan bahwa pembatasan perjalanan maskapai di sebagian besar wilayah mungkin tidak mencegah impor MPXV dalam pengaturan dunia nyata. Hasil studi menyoroti pentingnya meningkatkan pengawasan terhadap MPVX di negara-negara dengan risiko tinggi pengimpor virus ini. Selain itu, negara-negara yang berisiko tinggi mengimpor MPXV harus fokus pada pelacakan kontak dan teknik isolasi.

Selanjutnya, temuan studi tentang pola perjalanan dapat menginformasikan intervensi kesehatan masyarakat, terutama untuk memahami risiko mengamati penyakit yang muncul di seberang perbatasan.


*Pemberitahuan Penting

medRxiv menerbitkan laporan ilmiah awal yang tidak ditinjau oleh rekan sejawat dan, oleh karena itu, tidak boleh dianggap sebagai konklusif, memandu praktik klinis/perilaku terkait kesehatan, atau diperlakukan sebagai informasi yang mapan.


Journal reference:

Kinoshita, R. et al. (2022) "Impact of airline travel network on the global importation risk of monkeypox, 2022". medRxiv. doi: 10.1101/2022.09.17.22280060. https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2022.09.17.22280060v1

No comments