Bioteknologi Dalam Pertanian
Bioteknologi merupakan bidang penelitian yang sedang berkembang karena memiliki potensi untuk memecahkan banyak masalah biologis yang belum terpecahkan sampai sekarang dengan teknik konvensional. Bioteknologi memperluas aplikasinya dalam spektrum yang luas yang mencakup obat-obatan, pertanian, transgenik, rekayasa genetika, dll. Di sini kita akan membahas bioteknologi di bidang pertanian.
Bioteknologi dalam Pertanian
Pertambahan jumlah penduduk yang besar menyebabkan
peningkatan permintaan akan sumber daya dan kebutuhan dasar seperti makanan,
tempat tinggal, pakaian, dll. Dampak lain dari peningkatan jumlah penduduk
adalah eksploitasi lahan untuk produksi tanaman. Jadi budidaya telah terbatas
pada area kecil. Untuk memenuhi tuntutan dengan sumber daya yang terbatas, kita
perlu menerapkan upaya besar. Bioteknologi di bidang pertanian telah mengubah
wajah kondisi ini.
Bioteknologi adalah penggunaan teknologi untuk memodifikasi
atau memanipulasi sistem biologis atau sistem kehidupan apa pun untuk
pengembangan atau peningkatan produk untuk berbagai tujuan. Ini banyak
digunakan di berbagai bidang dan pertanian adalah salah satunya. Para peneliti
telah menyarankan pilihan yang berbeda untuk meningkatkan produksi pangan.
Pertanian berbasis tanaman rekayasa genetika adalah pilihan, yang lain adalah
pertanian berbasis agrokimia dan pertanian organik.
Revolusi hijau merupakan inisiasi untuk meningkatkan
produksi pangan tetapi tidak dapat memenuhi tuntutan yang terus meningkat.
Belakangan muncul ide program perbaikan varietas tanaman. Namun, agrokimia
tampaknya tidak layak bagi petani. Selain itu, masalah lingkungan yang terkait
dengannya juga mengurangi penggunaannya.
Tanaman yang Dimodifikasi Secara Genetik
Genetically modified crops (GMO) adalah kemajuan terbaru di
bidang pertanian. Tanaman ini hasil dari perubahan susunan genetik tanaman.
Modifikasi ini mengarah pada sejumlah keuntungan dalam tanaman yang meliputi –
Ada lebih sedikit kerugian setelah panen.
Tanaman dapat dimodifikasi untuk memiliki nilai nutrisi
tambahan untuk kesejahteraan manusia.
Tanaman ini dimodifikasi menjadi sangat efisien, yaitu hasil
yang tinggi dengan penggunaan mineral yang lebih sedikit.
Berkurangnya penggunaan insektisida dan pestisida yang
menyebabkan pencemaran lingkungan.
Lebih toleransi terhadap tekanan alam seperti bencana alam,
suhu ekstrim dan kondisi cuaca, kekurangan air dan mineral.
Salah satu contoh yang paling umum adalah Bt Cotton. Bt singkatan dari Bacillus thuringiensis yang, ketika diperkenalkan pada tanaman mengembangkan ketahanan terhadap hama seperti bollworms dan penggerek jagung. Dengan demikian, tanaman rekayasa genetika membantu dalam mengoptimalkan proses lengkap pertanian. Kemajuan bioteknologi di bidang pertanian menghasilkan berbagai transgenik yang meliputi tanaman tahan hama, tanaman tahan penyakit, dll.
No comments