PERANAN PUPUK ORGANIK TERNAK PADA TANAH SALIN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN PAKAN RUMPUT POLIPLOID
Bahan organik di dalam tanah dapat berperan sumber unsur hara, memelihara kelembaban tanah, sebagai buffer dengan mengkhelat unsur-unsur penyebab salinitas sehingga dapat meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan menggali informasi lanjutan tentang karakter morfologi, fisiologi dan hasil tanaman rumput pakan poliploid yang terkait dengan sifat toleransi terhadap tanah salin yang diperbaiki kandungan bahan organiknya tanaman rumput gajah poliploid dan rumput kolonjono poliploid pada uji lapang terhadap tingkat bahan organik tanah optimum pada tanah salin.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanah salin di kelurahan Jrakah Kecamatan Tugu Kota Semarang, dengan menggunakan tanaman rumput gajah poliploid dan rumput kolonjono poliploid koleksi Laboratorium Ilmu Tanaman Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Sedangkan pupuk organik berasal dari pupuk kandang kambing milik peternak di tempat penelitian, disamping pupuk buatan urea, SP36 dan KCl. Percobaan seri 2 x 4 yaitu dua jenis rumput pakan masing-masing menerima 4 perlakuan pemupukan dalam rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3 ulangan dilakukan pada dua jenis rumput. Faktor pertama adalah jenis tanaman rumput pakan yang diberikan perlakuan level pupuk organik, yaitu rumput gajah poliploid (R1), rumput kolonjono poliploid (R2). Faktor kedua adalah 4 level pupuk, adalah sebagai berikut : Kontrol, tanpa pupuk (T0), pupuk nitrogen 30 kg N/ha/defoliasi (T1), pupuk nitrogen 60 kg N/ha/defoliasi (T2), pupuk organik sampai 4,0 % C organik tanah (T3). Data yang dikumpulkan adalah penampilan tanaman rumput yang diteliti berdasarkan tinggi tanaman, jumlah anakan, kandungan khlorofil, laju fotosintesis, aktivitas nitrat reduktasi dan produksi bahan kering hijauan. Analisis data menurut prosedur analisis ragam dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan
Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa penampilan tanaman rumput yang diteliti berdasarkan tinggi tanaman, jumlah anakan, kandungan khlorofil, laju fotosintesis, aktivitas nitrat reduktasi dan produksi bahan kering hijauan yang diberi pupuk organik untuk perbaikan kandungan C-organik tanah menjadi 4,5 % lebih tinggi dibanding tanpa pupuk maupun pupuk urea 30 kg N/ha dan 60 kg N/ha. Rumput gajah menunjukan penampilan yang lebih baik dibandingkan rumput kolonjono, namun kedua rumput tersebut menunjukkan respon yang sama terhadap pemberian pemupukan urea 30 kg N/ha dan 60 kg N/ha maupun pupuk organik.
Kata kunci : Rumput gajah, rumput kolonjono, pupuk organik.
No comments