Breaking News

PENGARUH PENAMBAHAN BEKATUL DAN AMPAS TAHU PADA MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleorotus ostreatus)

ABSTRAK

Dalam Al-qur’an disebutkan bahwa “Allah telah menciptakan berbagai
jenis tumbuh-tumbuhan yang diharapakan dapat diambil manfaatnya oleh
makhluk-Nya” (Qs. Al- An’am: 6/99). Jamur tiram putih merupakan tumbuhan
heterotrof, dapat tumbuh dalam berbagai macam limbah yang mengandung unsur
hara diantaranya, karbon, kalsium, kalium, fosfor dan nitrogen. Limbah yang
mengandung nutrisi tersebut adalah ampas tahu dan bekatul. Ampas tahu
merupakan hasil samping dari proses pengolahan tahu, sedangkan bekatul adalah
hasil samping dari proses penggilingan padi, lebih tepatnya lapisan sebelah dalam
dari butiran padi termasuk sebagian kecil endosperm berpati.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan nutrisi
bekatul dan ampas tahu terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih.
Penelitian dilakukan di rumah jamur Tegalgondo (Lab Bioteknologi UMM) pada
bulan Juli-September 2008. Penelitian didesain dengan RAL dan dua faktor.
Perlakuan yang diberikan adalah bekatul (0%, 10%, 15%, dan 20%) dan ampas
tahu (0%, 15%, 20%, dan 25%). Parameter yang diamati adalah panjang
miselium, waktu kemunculan primordia, jumlah tubuh buah, diameter tudung
jamur, waktu awal miselium penuh, dan berat segar jamur panen pertama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi berpengaruh terhadap
panjang miselium dengan hasil tertinggi pada perlakuan B4T4. Interaksi
berpengaruh terhadap awal miselium penuh, dengan hasil tertinggi pada perlakuan
B4T3 dengan waktu 14 hsi. Interaksi berpengaruh terhadap produksi yaitu waktu
kemunculan primordia tercepat pada B4T3 yaitu 27,33 hsi, jumlah tubuh buah
terbanyak pada perlakuan B4T3 yaitu 39,67 buah, diameter tudung jamur terlebar
pada B2T2 yaitu sebesar 7,49 cm dan berat segar terberat pada B2T2 sebesar 143,33
gram.Penambahan nutrisi bekatul berpengaruh nyata terhadap panjang miselium
pada semua umur pengamatan, dengan hasil tertinggi didapatkan pada pemberian
bekatul 20% (B4). Penambahan nutrisi bekatul berpengaruh nyata terhadap
produksi jamur tiram putih. Waktu kemunculan primordia yang tercepat pada
perlakuan bekatul 20% (B4) sebesar 34,50 hsi, jumlah badan buah yang terbanyak
pada perlakuan B4 (20%) sebesar 25,67 buah, dan berat segar jamur terbanyak
pada perlakuan B4 (20%) sebesar 95,83 gram. Penambahan nutrisi bekatul
berpengaruh terhadap awal miselium penuh, perlakuan terbaik pada pemberian
bekatul 20% (B4) dengan waktu 18 hsi. Penambahan ampas tahu berpengaruh
terhadap pertumbuhan miselium pada semua umur pengamatan, dengan hasil
terbaik pada pemberian ampas tahu 25% (T4). Penambahan ampas tahu
berpengaruh terhadap produksi jamur tiram putih. Waktu kemunculan primordia
tercepat pada penambahan ampas tahu 25% (T4) dengan waktu 35,67 hsi.
Penambahan ampas tahu juga berpengaruh terhadap awal miselium penuh,
perlakuan terbaik pada pemberian ampas tahu 20% (T3) dengan waktu 20 hsi.

No comments