Breaking News

PENGARUH JENIS MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM MERAH (Pleurotus flabellatus)

ABSTRAK

Kata Kunci : Jenis Media Tanam, Pertumbuhan, Produksi, Jamur Tiram Merah
(Pleurotus flabellatus).
Jamur tiram merah merupakan “tanaman” heterotropik yang hidupnya
tergantung pada lingkungan tempat ia hidup. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi pertumbuhan jamur adalah kelembaban, suhu (Qs. Fathir / 35: 9),
intensitas cahaya (Qs. Asy-Syams / 91: 1 - 4) sebagai penghasil energi yang akan
di gunakan untuk pertumbuhan jamur, pH, ketersediaan air (Qs. Thaha / 20: 53),
sirkulasi udara dan substrat yang kaya nutrien. Gulma air selama ini tidak banyak
dimanfaatkan dan sering menjadi masalah di perairan, padahal kandungan mineral
pada gulma air sangat tinggi, seperti pada kayu apu, eceng gondok dan Azolla
pinnata, sehingga ketiga gulma ini dapat dijadikan sebagai substrat jamur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis media tanam dan
konsentrasi terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram merah (Pleurotus
flabellatus). Penelitian ini dilakukan di rumah jamur tegal gondo pada bulan Juli
sampai Agustus 2007 dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang
yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama jenis media tanam (M) yaitu: kayu apu
(M1), eceng gondok (M2), Azolla pinnata (M3). Sedangkan faktor kedua adalah
konsentrasi media (K) sebesar: 0% (K0), 5% (K1), 10% (K2), 15% (K3). Parameter
yang diamati adalah panjang miselium, waktu munculnya primordia jamur,
jumlah badan buah jamur, diameter tudung jamur dan berat segar jamur. Data
yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA faktorial, bila terdapat pengaruh maka
dilanjutkan dengan uji Duncan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media tanam terhadap
pertumbuhan jamur tiram merah miselium terpanjang pada umur 5, 8, dan 11 HSI
ditunjukkan oleh perlakuan M1 dan pada umur 17 dan 14 HSI miselium
terpanjang ditunjukkan oleh perlakuan M3. Sedangkan pada penggunaan
konsentrasi media tanam terhadap pertumbuhan jamur tiram merah menunjukkan
bahwa perlakuan K3 menghasilkan miselium terpanjang pada semua umur
pengamatan (5, 8, 11, 14, dan 17 HSI).
Jenis media tanam terhadap produksi jamur tiram merah menunjukkan
bahwa rerata waktu munculnya primordia jamur tercepat terdapat pada perlakuan
M3, jumlah badan buah terbanyak terdapat pada M3, diameter tudung buah
terlebar terdapat pada M3 dan berat segar jamur terbanyak terdapat pada M1,
sedangkan konsentrasi media tanam terhadap produksi jamur tiram merah
menunjukkan bahwa rerata waktu munculnya primordia tercepat terdapat pada
perlakuan K0, jumlah badan buah terbanyak terdapat pada K1, diameter tudung
jamur terlebar terdapat pada K0 dan berat segar jamur terbanyak terdapat pada K2.
Interaksi jenis media tanam dan konsentrasi terhadap pertumbuhan jamur
tiram merah menunjukkan bahwa rerata miselium terpanjang pada 5 HSI terdapat
pada perlakuan M1K3. Pada 8, 11 dan 14 HSI terdapat pada perlakuan M2K3,
sedangkan pada 17 HSI terdapat pada perlakuan M2K2. Interaksi jenis media
tanam dan konsentrasi terhadap produksi jamur tiram merah menunjukkan bahwa
perlakuan yang memberikan rerata waktu kemunculan primordia yang paling
cepat terdapat pada M2K3, jumlah badan buah terbanyak terdapat pada M3K3,
diameter tudung jamur yang terlebar terdapat pada M3K0 dan berat segar jamur
terbanyak terdapat pada M1K2.

No comments