Breaking News

Pengaruh Cara dan Lama Penyimpanan Dingin terhadap Kandungan Vitamin C dan Aktivitas Antioksidan Cabai Merah (Capsicum annum L.)

ABTRAK

Kata Kunci : Penyimpanan dingin, Vitamin C, Antioksidan, Cabai merah
Buah-buahan dan sayur-sayuran memerlukan pendinginan yang relatif
cepat untuk mempertahankan kualitasnya. Penggunaan suhu rendah merupakan
cara yang efektif untuk memperpanjang daya simpan bahan segar. Pengunaan
suhu rendah pada prinsipnya akan menurunkan semua kegiatan metabolisme Hal
ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa, “Allah
akan menurunkan pada suatu malam suatu penyakit oleh sebab itu kita
dianjurkan untuk menjaga makanan tersebut agar tidak terkontaminasi, makanan
atau minuman yang terkontaminasi akan berubah warna, bau dan rasanya”.
Tujuan dari penyimpanan dingin ini adalah untuk mendapatkan vitamin C dan
antioksidan yang optimal selama penyimpanan. Penyimpanan yang baik adalah
menggunakan pendinginan, karena suhu yang dingin menghambat kerusakan
fisiologis, penguapan serta aktivitas mikroorganisme yang mengganggu sehingga
mutu serta kualitas selama penyimpanan masih tetap terjaga. Penelitian ini
bertujuan untuk : (1) Mengetahui interaksi antara cara dan lama penyimpanan
dingin dengan kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan pada cabai merah.
(2) Mengetahui pengaruh lama penyimpanan dingin yang berbeda terhadap
kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan pada cabai merah. (3) Mengetahui
pengaruh cara penyimpanan dingin yang berbeda terhadap kandungan vitamin C
dan aktivitas antioksidan pada cabai merah
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia UMM Malang. Penelitian ini
menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) 2 faktor dengan 3 kali ulangan.
Faktor-faktor yang dicobakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, faktor
pertama adalah cara penyimpanan (tidak menggunakan pembungkus kantong
plastik dan menggunakan pembungkus kantong plastik). Faktor kedua adalah
lama penyimpanan yang terdiri dari 3 macam perlakuan lama penyimpanan: 3
hari, 6 hari, 9 hari. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varian (ANAVA).
Jika ada pengaruh yang signifikan dari perlakuan, analisis dilanjutkan dengan uji
beda berupa Uji Jarak Duncan (UJD) pada taraf signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tidak terdapat pengaruh
interaksi antara cara dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C dan
antioksidan pada cabai merah. (2) Terdapat pengaruh perbedaan lama
penyimpanan terhadap kandungan vitamin C dan antioksidan pada cabai merah.
Kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada lama penyimpanan 3 hari dengan
rerata sebesar 79,591 μg/ml dan kandungan aktivitas antioksidan pada lama
penyimpanan 3 hari dengan rerata sebesar 78,971%. (3) terdapat pengaruh cara
penyimpanan dingin terhadap kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan
pada cabai merah. Kandungan vitamin C pada cara penyimpanan menggunakan
pembungkus kantong plastik dengan rerata sebesar 66,757 μg/ml sedangkan
15
kandungan antioksidan tertinggi diperoleh pada cara penyimpanan menggunakan
pembungkus kantong plastik dengan rerata sebesar 65.179 %

No comments